“Om kenari yang bakal ngetren tahun depan jenis apa ?, apakah YS masih bagus tren-nya ….” Demikian
bunyi salah satu pertanyaan yang masuk ke email saya. Terus terang
sejak saya pindah ke Palembang, sering ketinggalan informasi mengenai
perkembangan burung kenari. Selain jauh dari pusat keramain perkenarian,
kesibukan pekerjaan cukup membelenggu saya dalam beraktifitas menyelami
dunia burung kenari. Bagi saya pribadi memelihara burung kenari tidak
mengikuti tren, factor utama saya dalam menentukan memelihara burung
kenari adalah saya senang terhadap burung yang akan dipelihara. Bagi
orang lain mungkin burung yang saya pelihara tidak menarik karena sudah
tidak booming dikalangan kenarimania.
Sebagai hobis yang berkecimpung didunia perkenari cukup lama saya memahami bahwa ada diantara kita yang memelihara burung kenari berdasarkan trend. Ketika ada suatu jenis kenari yang trennya mulai naik maka hobis ini berbondong-bondong membelinya. Contohnya akhir-akhir ini trend Yorkshire sedang booming maka Yorkshire-nya belum datang yang booking sudah melebihi jumlah Yorkshire yang akan datang. Akibat lanjutannya harga tidak ada standarnya yang berlaku harga suka-suka J….
Kalau saya perhatikan rata-rata kenarimania membeli Yorkshire tujuannya untuk diternak, harapannya menghasilkan anakan (F1YS) yang harganya ikut melambung. Menurut saya trend Yorkshire sangat bagus bagi peningkatan kesejahteraan peternak burung kenari. Harga Yorkshire setiap tahun meningkat cukup tinggi pada tahun 2007 harga Yorkhsire berkisar 1,5 juta, sekarang harga segitu hanya cukup untuk membeli F1YS, jadi ada peningkatan harga yang cukup siginifikan.
Hanya perlu rekan-rekan ingat bahwa burung kenari bukan mesin produksi dipabrik, burung kenari merupakan makhluk hidup yang mempunyai proses siklus kehidupan dan mempunyai kemauan sendiri. Sebagai tuan-nya kita harus mengikuti kemauan burung kesayangan kita, setiap burung kenari mempunyai karakter sendiri-sendiri. Saya pernah mengalami ada burung kenari pada saat dijodohkan menolak diberi pasangan dengan warna tertentu, ada induk betina yang senang bersarangnya ditempat makan, ada indukan yang tidak mau diberi serat (isi sarang) ketika kedalam sarang di beri serat dia acak-acak dll. Proses ternak burung kenari tidak semudah yang kita bayangkan, jika ternak burung kenari berdasarkan tren akibatnya setiap ada tren baru maka materi indukan akan berubah total mengkitu tren pada saat itu…. Yang saya khawatirkan indukan yang baru diternak belum berhasil diternak sudah ada tren baru….. J.
Saya sudah sebutkan di atas bahwa saya pribadi dalam beternak burung kenari lebih baik memilih jenis burung kenari yang saya senangi dan harganya sesuai dengan kemampuan, akan terasa nikmat ketika kita menjalankan beternak kenari dengan perasaan senang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasa dalam ternak burung kenari terlalu memaksakan, seperti memaksakan membeli indukan dari hasil pinjaman ke Bank. Proses ternak kenari itu panjang dan berliku jika kita beternak karena napsu sesaat akan terasa berat dan menyiksa.
Jika anda tidak percaya pada apa yang saya kemukan, sekarang coba anda pegang pensil, berapa lama anda kuat memegang pensil tersebut. Pada saat pertama memegang pensil anda akan merasa ringan, namun 2, 3 atau 4 jam kemudian bagaimana rasanya tuch pensil. Demikian juga dengan ternak burung kenari bukan masalah ringan atau beratnya proses beternak tetapi seberapa lama anda kuat menjalani proses ternak kenari, apakah anda kuat menjalani ternak kenari selama 1 tahun tanpa ada hasilnya ? Apakah anda mampu memelihara kenari yang berbulan-bulan mabung ? wah tambah parno yach ….??? Heheh…………
Saya tidak bermaksud menakut-nakuti hanya mengingatkan bahwa beternak burung kenari tidak seperti mendirikan pabrik tambah mesin akan tambah hasilnya. Dalam beternak burung kenari tidak berlaku 1 + 1 = 2, bisa saja 1 + 1 = 0 karena belum berhasil diternak atau 1 + 1 = 5 karena induknya produktif. Jadi dalam beternak burung kenari ada kesempatan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi namun ada juga kerugian yang mengancam anda.
Demikian dulu ceritanya mohon maaf jika kurang berkenan, saya mengajak rekan-rekan dalam beternak agar menentukan tujuan yang jelas, dalam beternak jangan menjadi peternak yang ikut-ikutan. Dalam beternak ada proses pembelajaran, dimana semakin bertambahnya usia peternakan produk yang anda hasilkan semakin baik dan mempunyai ciri khas peternakan anda.
Sebagai hobis yang berkecimpung didunia perkenari cukup lama saya memahami bahwa ada diantara kita yang memelihara burung kenari berdasarkan trend. Ketika ada suatu jenis kenari yang trennya mulai naik maka hobis ini berbondong-bondong membelinya. Contohnya akhir-akhir ini trend Yorkshire sedang booming maka Yorkshire-nya belum datang yang booking sudah melebihi jumlah Yorkshire yang akan datang. Akibat lanjutannya harga tidak ada standarnya yang berlaku harga suka-suka J….
Kalau saya perhatikan rata-rata kenarimania membeli Yorkshire tujuannya untuk diternak, harapannya menghasilkan anakan (F1YS) yang harganya ikut melambung. Menurut saya trend Yorkshire sangat bagus bagi peningkatan kesejahteraan peternak burung kenari. Harga Yorkshire setiap tahun meningkat cukup tinggi pada tahun 2007 harga Yorkhsire berkisar 1,5 juta, sekarang harga segitu hanya cukup untuk membeli F1YS, jadi ada peningkatan harga yang cukup siginifikan.
Hanya perlu rekan-rekan ingat bahwa burung kenari bukan mesin produksi dipabrik, burung kenari merupakan makhluk hidup yang mempunyai proses siklus kehidupan dan mempunyai kemauan sendiri. Sebagai tuan-nya kita harus mengikuti kemauan burung kesayangan kita, setiap burung kenari mempunyai karakter sendiri-sendiri. Saya pernah mengalami ada burung kenari pada saat dijodohkan menolak diberi pasangan dengan warna tertentu, ada induk betina yang senang bersarangnya ditempat makan, ada indukan yang tidak mau diberi serat (isi sarang) ketika kedalam sarang di beri serat dia acak-acak dll. Proses ternak burung kenari tidak semudah yang kita bayangkan, jika ternak burung kenari berdasarkan tren akibatnya setiap ada tren baru maka materi indukan akan berubah total mengkitu tren pada saat itu…. Yang saya khawatirkan indukan yang baru diternak belum berhasil diternak sudah ada tren baru….. J.
Saya sudah sebutkan di atas bahwa saya pribadi dalam beternak burung kenari lebih baik memilih jenis burung kenari yang saya senangi dan harganya sesuai dengan kemampuan, akan terasa nikmat ketika kita menjalankan beternak kenari dengan perasaan senang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasa dalam ternak burung kenari terlalu memaksakan, seperti memaksakan membeli indukan dari hasil pinjaman ke Bank. Proses ternak kenari itu panjang dan berliku jika kita beternak karena napsu sesaat akan terasa berat dan menyiksa.
Jika anda tidak percaya pada apa yang saya kemukan, sekarang coba anda pegang pensil, berapa lama anda kuat memegang pensil tersebut. Pada saat pertama memegang pensil anda akan merasa ringan, namun 2, 3 atau 4 jam kemudian bagaimana rasanya tuch pensil. Demikian juga dengan ternak burung kenari bukan masalah ringan atau beratnya proses beternak tetapi seberapa lama anda kuat menjalani proses ternak kenari, apakah anda kuat menjalani ternak kenari selama 1 tahun tanpa ada hasilnya ? Apakah anda mampu memelihara kenari yang berbulan-bulan mabung ? wah tambah parno yach ….??? Heheh…………
Saya tidak bermaksud menakut-nakuti hanya mengingatkan bahwa beternak burung kenari tidak seperti mendirikan pabrik tambah mesin akan tambah hasilnya. Dalam beternak burung kenari tidak berlaku 1 + 1 = 2, bisa saja 1 + 1 = 0 karena belum berhasil diternak atau 1 + 1 = 5 karena induknya produktif. Jadi dalam beternak burung kenari ada kesempatan untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi namun ada juga kerugian yang mengancam anda.
Demikian dulu ceritanya mohon maaf jika kurang berkenan, saya mengajak rekan-rekan dalam beternak agar menentukan tujuan yang jelas, dalam beternak jangan menjadi peternak yang ikut-ikutan. Dalam beternak ada proses pembelajaran, dimana semakin bertambahnya usia peternakan produk yang anda hasilkan semakin baik dan mempunyai ciri khas peternakan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar